Untuk para pembelajar Biologi. Blog ini terfokus pada pembelajaran Biologi SMA, meski demikian disediakan juga materi dan soal-soal Sains SD, Sains SMP, Biologi Perguruan Tinggi (Universitas). Silahkan dimanfaatkan bagi siapa saja : siswa, mahasiswa, guru, dosen, orang tua atau siapapun yang mencintai Biologi. Semoga bermanfaat Salam Biologi
30/10/11
LUMUT: CIRI UMUM DAN PERKEMBANG BIAKANNYA
a. Ciri Umum Tumbuhan Lumut
Pada umumnya kita menyebut “lumut” untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal tidak semuanya benar. Kalau kita cermati, mereka semua masih berupa talus jadi belum memiliki kormus yang jelas. Semua lumut merupakan tumbuhan autotrop fotosintetik, tak berpembuluh, tetapi sudah memiliki batang dan daun yang jelas dapat diamati meskipun akarnya masih berupa rizoid. Maka lumut dianggap sebagai peralihan antara tumbuhan thallus ke tumbuhan berkormus, karena memiliki ciri thallus berupa rizoid dan kormus yang telah menampakkan adanya bagian batang dan daun.
Bryophyta tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin, oleh karenanya memiliki profil yang rendah, tingginya hanya 1–2 cm dan yang paling besar tingginya tidak lebih dari 20 cm.
Catatan:
Talus (lat. thallus) dipakai untuk menyatakan jaringan yang tidak berdiferensiasi (masih belum bisa dibedakan bagian-bagiannya) yang membentuk tubuh sekelompok vegetasi tingkat rendah.
Kormus adalah vegetasi (segala sesuatu yang tumbuh di permukaan bumi) yang telah dapat dibedakan bagian-bagian fungsionalnya. Pada tumbuhan misalnya dapat dibedakan bagian akar, batang, dandaun dengan jelas, baik secara morfologi maupun anatomi.
b. Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut
Apakah Anda juga menemukan anteridium yang berbentuk seperti tongkat dan arkegonium yang berbentuk seperti botol? Bila ya, maka Anda dapat mengetahui bahwa lumut mengalami reproduksi seksual, karena anteridium akan menghasilkan sejumlah gamet jantan berflagela (sel sperma) yang nantinya akan dilepaskan dari anteridium, karena dia hidup di tempat yang basah. Sel sperma ini dapat berenang. Arkegonium akan menghasilkan ovum. Perhatikan Gambar 7.15 berikut ini! Sel sperma (spermatozoid) akan berenang menuju arkegonium dan terjadilah pembuahan. Jadi, lumut mengalami pergiliran keturunan/metagenesis.
Pada arkegonium yang berbentuk seperti botol, ada bagian lebar yang disebut perut dan bagian sempit yang disebut leher. Kedua bagian ini mempunyai dinding yang terdiri atas selapis sel. Dalam bagian perut terdapat satu sel pusat besar, yang siap untuk dibuahi dan akan membelah menjadi sel telur. Bagaimana dengan bentuk anteridium? Bentuk anteridium seperti gada/bulat dan dindingnya seperti arkegonium yang terdiri atas selapis sel-sel mandul, di dalamnya terdapat sejumlah sel-sel induk spermatozoid berbentuk spiral pendek yang terdiri atas inti dan dua bulu cambuk. Apabila arkegonium telah masak, maka sel telur siap dibuahi dan akan membuka pada ujungnya. Pada bagian sel-sel leher dan perutnya menjadi lendir yang menghasilkan zat-zat tertentu sebagai daya penarik spermatozoid. Jika dibuahi akan menjadi zigot yang tidak akan memerlukan waktu istirahat, tetapi akan terus berkembang menjadi embrio yang diploid kemudian tumbuh menjadi suatu badan kecil yang akan menghasilkan spora yang disebut sporogonium.
Di dalam sporogonium terdapat kotak spora atau sporangium. Sporangium ini akan memproduksi spora (4 spora yang berkelompok/tetrade) dengan pembelahan meiosis, kemudian terlepas. Apabila dalam keadaan lingkungan yang cocok sporangium akan terbuka sehingga spora akan terlepas dan jatuh pada tempat yang cocok. Spora yang kecil (haploid) akan berkecambah menjadi suatu protalium disebut dengan protonema, bentuknya seperti benang tumbuh memanjang di atas tanah. Protonema ini akan tumbuh menjadi besar, tetapi ada pula yang tetap kecil. Pada protonema ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut. Bagaimana dengan perkembangan lumut selanjutnya? Perhatikan dan pelajari Gambar 7.16 berikut ini, kemudian diskusikan dengan teman-teman Anda!
Berdasarkan skema daur hidupnya, tampak jelas dalam daur hidup lumut menunjukkan adanya pergiliran keturunan/metagenesis yang jelas. Perhatikan mulai dari spora tumbuh protonema dan seterusnya sampai menghasilkan anteridium dan arkegonium. Fase ini merupakan fase perkembangan yang haploid. Protonema dan lumutnya sendiri adalah gametofit sehingga disebut sebagai fase gametofit. Dari sel telur yang telah dibuahi tumbuh sporogonium dan merupakan fase perkembangan diploid. Sporogonium ini tidak hidup sendiri, tetapi mendapatkan makanannya dari gametofitnya. Sporogonium akan mengalami pembelahan secara reduksi menghasilkan spora, sehingga fase ini disebut sebagai fase sporofit. Demikian seterusnya kedua fase ini akan terjadi secara bergantian. Coba Anda pikirkan dan carilah perbedaan dari kedua fase tersebut!
Tahukah Anda selain memperbanyak diri dengan spora, lumut juga melakukan pembiakan secara vegetatif dengan kuncup eram. Pembiakan ini dapat terjadi dengan bermacam-macam cara, pada protonema, talus, atau bagian-bagian lain pada tubuh lumut. Kuncup eram dapat melepaskan diri dari induknya dan tumbuh menjadi individu baru.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar